- Back to Home »
- Wireless LAN
Posted by : Yaqut tina
Rabu, 01 Mei 2013
Wireless LAN
(LAN Nirkabel) adalah suatu jaringan area lokal nirkabel (tanpa kabel) yang
menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya dan untuk memberi sebuah
koneksi jaringan ke seluruh penggunadalam area disekitarnya. Area jangkauannya
dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor
yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan
WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain
sebagainya.
Kelebihan :
· Mobilitas dan Produktivitas Tinggi
WLAN memungkinkan client untuk mengakses
informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga
meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja
dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
· Kemudahan dan kecepatan instalasi
Karena infrastrukturnya tidak memerlukan
kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik
atau memasang kabel pada dinding atau lantai.
· Fleksibel
Dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan
untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh
kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur
kabel.
· Menurunkan biaya kepemilikan
Dengan satu access point sudah bisa mencakup
seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan
seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)
Kelemahan :
· Biaya peralatan mahal
Kelemahan ini dapat dihilangkan dengan
mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat
menekan biaya jaringan
· Delay yang besar
Adanya masalah propagasi radio seperti
terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat
diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrumdll),
· Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan
spektrum
Pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi
dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti
spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin
(kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum.
Infrastruktur
WLAN
WLAN
arsitektur merupakan salah satu metode konfigurasi dalam Wireless Area Network
Konfigurasi Infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui
sebuah access point pada WLAN atau LAN. Metode konfigurasi ini dipakai untuk
mengakses sebuah jaringana kabel ( Wireline ) secara wireless. Untuk dapat
mengakses jaringan kabel tersebut secara wireless maka di butuhkan adanya
Access Point.
Access Point
merupakan perangkat yang menghubungkan atau sebagai sentra koneksi antara user
ke penyedia internet ( ISP ). Access-Point bekerja dengan cara mengkonversikan
sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui
kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang
menjadi sinyal frekuensi radio. Salah satu contoh Access Point adalah Wireless
Router, perangkat ini memiliki kemampuan setingkat router di komunkasi wireline
karena juga memfordwarkan paket data tetapi secara wireless.
WLAN Arsitektur dengan menggunakan Acces
Point berupa Wireless Router merek Lynksys dan adapter merek DLINK. Mungkin
setiap produk yang berbeda akan mempunyai cara konfigurasi yang berbeda juga.
Sebelum menghubungkan wirless router ini ke jaringan LAN maka hal pertama yang
dilakukan adalah mengkoneksikan semua PC ke acces point. Di sini acces point
yang di konfigurasi melalui PC dengan kabel straight ke port Ethernet di
wireless router.
Selain
masalah IP posisi dari perangkat access point juga berpengaruh. Antena di
access point Linksys bisa dijadikan bentuk Omni dengan posisi antenna berdiri
(90’ terhadap perangkat) dan directional dengan posisi antenna sejajar dengan
perangkat. Tetapi untuk lebih luas biasanya antenna dijadikan bentuk Omni dan
diletakkan di tempat yang lebih tinggi.
Karena
sinyal dari perangkat wireless ini adalah sinyal radio maka jika banyak
penghalang seperti dinding akan menyebabkan terjadinya redaman terhadap sinyal
tersebut.
Wireless LAN
harus mempunyai persyaratan-persyaratan yang sama dengan LAN-LAN yang lain
termasuk kapasitas tinggi, kemampuan untuk mengatasi jarak pendek, hubungan
yang penuh antara stasiun yang dihubungkan dan kemampuan menyiarkan.
Persyaratan-persyaratan
untuk Wireless LAN :
a. Troughput :
medium access protocol seharusnya berjalan seefisien wireless medium sampai
kapasitas maksimum
b. Number of
Nodes : selain multiple cells Wireless LAN perlu mensupport ratusan node
c. Connection
to Backbone LAN : dalam beberapa kasus interkoneksi dengan stasiun di wired
backbone LAN diperlukan. Untuk infrastruktur Wireless LAN, hal ini mudah
dicapai melalui penggunaan Control Module yang menghubungkan kedua tipe LAN
d. Service Area
: suatu area yang digunakan Wireless LAN yang mempunyai diameter 100m – 300m
e. Battery
Power Consumption : mobile workers menggunakan baterai workstation maka dari
itu diperlukan baterai yang tahan lama ketika digunakan bersama Wireless
Adapter. Implementasi Wireless LAN mempunyai beberapa feature untuk mengurangi
power consumption ketika sedang tidak menggunakan network, contohnya leep mode.
f.
Transmission robusteness and security : jika
tidak didesain dengan benar maka Wireless LAN dapat menyebabkan interface prone
dan dapat dengan mudah disadap/dicuri. Desain dari Wireless LAN harus
menggunakan transmisi yang dapat diandalkan bahkan di lingkungan yang ramai dan
harus menyediakan suatu tingkat keamanan dari disadap/dicuri
g. Collocated
Network Operation : adanya satu atau lebih Wireless LAN yang beroperasi di area
yang sama atau beberapa area dimana gangguan antara LAN dapat terjadi. Gangguan
tersebut dapat mengacaukan operasi normal dari MAC algoritma dan dapat menyebabkan
access yang tidak dikenal ke LAN-LAN tertentu
h. License Free
Operation : user lebih memilih membeli dan menggunakan Wireless LAN tanpa
mempunyai lisensi yang aman untuk frekuensi band yang digunakan oleh LAN
i.
Handoff/Roaming : MAC protocol yang digunkan
di Wireless LAN harus memperbolehkan mobile stations untuk berpindah dari satu
sel ke sel yang lain
j.
Dynamic Configuration : aspek MAC addressing
dan aspek network menagement dari LAN harus menggunakan dinamik dan automated
addition, delete dan relokasi dari akhir sistem tanpa ganguan dari user yang
lain.