- Back to Home »
- Manfaat Tidur Dalam Gelap
Tidur dalam gelap telah dikabarkan Rasulullah sejak 14 abad silam :
"PADAMKANLAH LAMPU dI MALAM HARI APABILA KAMU AKAN TIDUR, Tutuplah
pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan
minuman" (HR.Muttafaq'alaih)..
Menurut Biologi & Medis ...
mari kita bahas dari segi sains dan kesehatannya. Semakin malam semakin
gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini jelas wajar,
sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat
seiring dengan semakinnya malam. Hormon inilah yang menyebabkan kita
menjadi mengantuk di malam hari.
Fungsi dari rasa kantuk adalah
sebagai sinyal positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon
yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan
sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus tidur dengan siklus
pergantian siang dan malam di lingkungan.
Seorang Biolog, Joan
Roberts menemukan rahasia setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika
hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin
nya(salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan
mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat)
menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah.
Rupanya, cahaya
Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah.
Keadaan malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh. Hanya
dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin.
Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun
sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti.
Tidur
yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama kita
tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya
saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini
dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator
kerja otak.
Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur
akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap,
sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon
oleh otak.
Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi
jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk
merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut.
Tidur
yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam
detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh.
Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat
tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya
antioksidan sebagai penetral toksin.
Pada tidur yang
berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam
pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang
menetralisasi stres oksidatif dan radikal bebas.
Tidur Mati Lampu mencegah KANKER PAYUDARA ....
Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh.
Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon
melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon
kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit
termasuk kanker payudara dan kanker prostat.
Sayangnya, hormon
melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu
menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin
akan berhenti.
Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari,
bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh.
Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan.
Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku
'Avoiding Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80
persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata
perempuan lain.
Diduga faktor hormon melatonin yang banyak
ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan
tubuh yang lebih tinggi.
Pentingnya tidur malam hari dengan
mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para ilmuwan dari
Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada
malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan
dengan pembentukan sel kanker.
Para ilmuwan mengklaim jika
seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa
detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin mengarah ke
kanker.
Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan
lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan
kanker prostat. Maka pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan
jangka pendek juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
"Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak
menyalakan lampu. Kami percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya
buatan pada malam hari akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh,
karena ini adalah mekanisme yang sensitif," ujar Dr Rachel Ben-Sclomo
dari University of Haifa.
Dr Rachel menambahkan bahwa ini
adalah temuan terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan. Namun
kini ia dan tim tengah menganalisa wilayah ini secara lebih mendetail.
Hasil ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Genetics and
Cytogenetics.
Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia
Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia.
Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam
menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu
toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan
dapat menghentikan produksi zat melatonin.
Tubuh memerlukan zat
kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut
akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.
Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian
tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1
menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan
produksi zat melatonin menurun”.
Jumlah anak-anak pengidap
leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir.
Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini
pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi
tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa
orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur
dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu
tidur.
Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya
terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah
menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para
pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.
Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin
memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua
disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau
kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.
Mari Hidup sehat ala Rasulullah ..
Indahnya IslamKu ..
oleh: R.Syarif Ario Dgs.
Sumber : Strawberry